Hi readers!
Aku bakal ceritain pengalaman seru aku ketika hiking sekaligus camping di Gunung Putri Lembang. Ini bukan pengalaman camping aku yang pertama, tapi tetap saja rasanya selalu seru dan ingin lagi dan lagi.
Aku pergi pada tanggal 19 Desember 2021 bersama kedua temanku, dan juga satu orang adikku dan temannya. Kami berlima pergi dari Bandung naik angkot, karena yaa tidak ada kendaraan lain yang bisa diandalkan untuk bisa pergi ke Lembang selain angkot.
Sebenarnya kami pergi tanggal 18nya, tapi karena terkendala waktu dan kendaraan ketika sampai di Alun-Alun Lembang, jadi, kita semua nginep dulu di rumah Cindy, temanku. Hoki banget kita berempat bisa menginap dulu di rumah Cindy, ia dan keluarganya juga baik dan ramah serta bisa menerima kami untuk menginap di rumahnya semalam.
Ya, kita terlalu sore perginya, dan juga tidak mendapat kendaraan online ketika memesan di Alun-Alun Lembang.
Keesokan harinya...
Kami semua pergi ke Gunung Putri Lembang dari rumah Cindy sekitar pukul 9 pagi, niatnya habis subuh, tapi apa daya rasa kantuk menyerang dengan beratnya. Kita pergi lagi-lagi naik angkot, karena memang jaraknya cukup dekat dari rumah Cindy ke Gunung Putri.
Kita naik angkot dengan harga sekitar 5 ribu rupiah sampai ke pasar Lembang. Kemudian, lanjut nyarter angkot dengan harga sekitar 10 ribu rupiah per orang sampai ke Gunung Putri.
Sesampainya di Gunung Putri, kita langsung melakukan registrasi terlebih dahulu. Biaya masuk ke tempat perkemahan cukup murah, hanya 20 ribu rupiah saja per orangnya. Setelah kami semua membayar, kami langsung nanjak mencari tempat untuk mendirikan tenda.
Jalurnya tidak terlalu sulit, masih berlaskan paving blok dan jalannya teratur. Cocok banget buat pemula yang ingin kemah tapi jalur yang tidak terlalu berat. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 11 siang. Kami semua segera mencari lahan yang nyaman untuk mendirikan tenda.
Akhirnya, kami menemukan lahan yang tepat dan cocok untuk mendirikan tenda. Dari tempat ini, kita bisa melihat pemandangan pegunungan dan perkotaan dengan jelas, apalagi jika di sore hari akan sangat indah. Begitu pula ketika malam hari yang cerah, lampu-lampu perkotaan menghiasi pemandangan malam.
Selama berkemah, kita semua melakukan beberapa hal seperti memasak mi, membuat kopi, berjalan-jalan dan juga tentunya menikmati pemandangan alam. Oh ya, di Gunung Putri terdapat tugu di bagian atasnya, ini adalah ujung dari perjalanan di Gunung Putri. Dari tugu tersebut bisa melihat pegunungan dan perkotaan lebih jelas seperti yang ada pada gambar di atas itu.
Di sana, udaranya sejuk dan dingin, kalau sore tertutup kabut yang cukup tebal. Begitu pula pas pagi harinya, sinar matahari muncul dari balik pegunungan dengan indahnya. Burung-burung pun berterbangan dengan bebas di udara yang masih sejuk dan bersih ini.
Comments
Post a Comment